Sabtu, Mac 31, 2012

Pembuat Fitnah oleh Fasiqun dan Penyebar Fitnah oleh Wartawan

Gambar Hiasan: Kenyataan Akbar oleh Datuk Nalla

Apabila orang kafir atau orang fasik (pengertian kafir dan fasiq sila rujuk nota kaki) membawa berita, kita sebagai orang muslim yang mempunyai panduan Al Quran perlu bersikap dan berprinsip seperti yang dianjurkan oleh Al Quran iaitu:


يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٍ۬ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَـٰلَةٍ۬ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَـٰدِمِينَ 

Al-Hujraat   (6)
Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.

Dalam suasana manusia mencari pengaruh dalam PRU13 berbagai berita disebarkan melalui surat khabar, blog, web dan sebagainya. Ada berita palsu ada berita fitnah dan sebagainya, maka sebagai muslim yang beriman dengan Al Quran kita perlu membuat penapisan dan penyelidikan tentang kebenaran berita yang disampaikan. Ada tuduhan rasuah, ada tuduhan biseksual, ada tuduhan zina, rogol, salahguna duit awam dan ada berbagai tuduhan berat dilakukan.



لَّوۡلَآ إِذۡ سَمِعۡتُمُوهُ ظَنَّ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتُ بِأَنفُسِہِمۡ خَيۡرً۬ا وَقَالُواْ هَـٰذَآ إِفۡكٌ۬ مُّبِينٌ۬ (١٢) لَّوۡلَا جَآءُو عَلَيۡهِ بِأَرۡبَعَةِ شُہَدَآءَ‌ۚ فَإِذۡ لَمۡ يَأۡتُواْ بِٱلشُّہَدَآءِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ عِندَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡكَـٰذِبُونَ (١٣) وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُ ۥ فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ لَمَسَّكُمۡ فِى مَآ أَفَضۡتُمۡ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١٤) إِذۡ تَلَقَّوۡنَهُ ۥ بِأَلۡسِنَتِكُمۡ وَتَقُولُونَ بِأَفۡوَاهِكُم مَّا لَيۡسَ لَكُم بِهِۦ عِلۡمٌ۬ وَتَحۡسَبُونَهُ ۥ هَيِّنً۬ا وَهُوَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمٌ۬ (١٥) وَلَوۡلَآ إِذۡ سَمِعۡتُمُوهُ قُلۡتُم مَّا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّتَڪَلَّمَ بِہَـٰذَا سُبۡحَـٰنَكَ هَـٰذَا بُہۡتَـٰنٌ عَظِيمٌ۬ (١٦) يَعِظُكُمُ ٱللَّهُ أَن تَعُودُواْ لِمِثۡلِهِۦۤ أَبَدًا إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ (١٧) وَيُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأَيَـٰتِ‌ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (١٨) إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلۡفَـٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ‌ۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ (١٩


Al-Nur 12-19
Sepatutnya semasa kamu mendengar tuduhan itu, orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, menaruh baik sangka kepada diri (orang-orang) mereka sendiri. dan berkata: Ini ialah tuduhan dusta yang nyata. (12) Sepatutnya mereka (yang menuduh) membawa empat orang saksi membuktikan tuduhan itu. Oleh kerana mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka mereka itu pada sisi hukum Allah, adalah orang-orang yang dusta. (13) Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu di dunia dan di akhirat, tentulah kamu dikenakan azab seksa yang besar disebabkan kamu turut campur dalam berita palsu itu. (14) Iaitu semasa kamu bertanya atau menceritakan berita dusta itu dengan lidah kamu, dan memperkatakan dengan mulut kamu akan sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan yang sah mengenainya dan kamu pula menyangkanya perkara kecil, pada hal ia pada sisi hukum Allah adalah perkara yang besar dosanya. (15) Dan sepatutnya semasa kamu mendengarnya, kamu segera berkata: Tidaklah layak bagi kami memperkatakan hal ini! Maha Suci Engkau (ya Allah dari mencemarkan nama baik ahli rumah Rasulullah)! Ini adalah satu dusta besar yang mengejutkan. (16) Allah memberi pengajaran kepada kamu, supaya kamu tidak mengulangi perbuatan yang sedemikian ini selama-lamanya, jika betul kamu orang-orang yang beriman. (17) Dan Allah menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keterangan (hukum-hukumNya); kerana Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. (18) Sesungguhnya orang-orang yang suka terhebah tuduhan-tuduhan yang buruk dalam kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya di dunia dan di akhirat dan (ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang kamu tidak mengetahui (yang demikian). (19)
Teman ingin menasihatkan kepada yang beriman kepada Al Quran, bila ada seorang kafir atau fasik membawa berita dan disebarkan oleh wartawan fasik tentang penzinaan seseorang muslim, selidik dengan cermat. Bagi wartawan media cetak dan elektronik, jika niat mereka untuk menyebarkan fitnah untuk habuan dunia seperti upah, pangkat dan nama, insaflah kerana manfaat dan habuan yang diperolehi di dunia ini hanyalah sementara tetapi azab untuk penyampai dan penyebar fitnah amat PEDIH di akhirat kelak.


Jaga diri kita masing-masing ketika ditemuramah supaya perkataan, ulasan dan tindakan kita tidak dipergunakan oleh wartawan fasik memperkukuh dakwaan palsu dan fitnah mereka.

--------------------------------------------------------------

Pengertian KAFIR


Pengertian kafir pada bahasa bermakna ingkar. Manakala dari segi istilah syarak pula bermaksud tidak ada kepercayaan pada salah satu daripada rukun iman yang enam.Tidak percaya kepada salah satu daripada rukun iman yang wajib dipercayai akan dihukumkan kafir, tidak kira sama ada ia ada mempercayai kepercayaan agama lain atau tidak.

Kafir merupakan gelaran bagi orang-orang yang tidak mempercayai Islam. Jika mereka mahu memeluk agama Islam, mereka hendaklah mengucap dua kalimah syahadah.
Orang kafir yang memeluk agama Islam dianggap bersih daripada dosa.Orang yang mati dalam keadaan kafir akan di kekalkan oleh Allah dalam neraka.

Jenis-jenis kafir dalam hubungannya dengan pemerintahan Islam :

-kafir harbi = orang kafir yang melancarkan serangan atau mengisytiharkan perang terhadap orang Islam atau Negara Islam. Mereka ini wajib diperangi.

-kafir zimmi = orang kafir yang tinggal di negara Islam dan mereka ini taat setia kepada pemerintahan Islam sebagai tanda menjadi rakyat di negara berkenaan. Mereka ini boleh di kenakan cukai (jizyah) dan wajib di lindungi.

-kafir mu ‘aahad = orang kafir yang membuat perjanjian dan hubungan diplomatik dengan negara Islam. Mereka tidak boleh di cerobohi selagi mereka mematuhi syarat-syarat perjanjian.

-kafir mustakman = orang kafir yang mendapat perlindungan di bawah pemerintahan Islam. Mereka boleh di kenakan bayaran ufti sebagai syarat mendapat perlindungan. Mereka wajib di lindungi dan tidak boleh di cerobohi. Ini termasuklah orang kafir yang mendapat suaka di negara Islam.




Pengertian FASIK

Fasik secara etimologis (bahasa), dalam ungkapan orang Arab, fasik maknanya adalah keluar dari sesuatu atau menyimpang dari perintah.  
Sementara itu, secara terminologis (istilah),
  • Orang fasik adalah orang yang menyaksikan tetapi tidak meyakini dan melaksanakan (al-Jurjani, At-Ta’rîfât. I/211). 
  • al-Manzhur menjelaskan bahwa fasik bermakna maksiat, meninggalkan perintah Allah, dan menyimpang dari jalan yang benar. 
  • Fasik juga berarti menyimpang dari agama dan cenderung pada kemaksiatan; 
  • Fasik juga berarti keluar dari kebenaran (al-khurûj ‘an al-haqq). 
  • Fasik kadang-kadang berarti syirik dan kadang-kadang berarti berbuat dosa. 
  • Seseorang sering melanggar perintah.
  • Fasik juga berarti keluar dari sikap istiqamah dan bermaksiat kepada Tuhan. Seseorang yang gemar berbuat bermaksiat disebut orang fasik (ibnu Manzhur, Lisân al-‘Arab, 10/38).
Baca selanjutnya ...

Selasa, Mac 27, 2012

Attending meetings can lower your IQ

How often do you attend meetings at your workplace?

If a new research is to be believed, they can make you brain-dead impairing your ability to think for yourself. A team at the Virginia Tech Crilion Research institute in the US found that the performance of people in IQ tests after meetings was significantly lower than those who are left to decide on their own.

And women more likely to perform worse than men, found the study, published in journal Philosophical Transactions of the Royal Society B.

"You may joke about how committee meetings make you feel brain-dead, but our findings suggest that they may make you act brain-dead as well," Read Montague, who led the study, was quoted as saying by the Daily Telegraph.

"We started with individuals who were matched for their IQ. Yet when we placed them in small groups, ranked their performance on cognitive tasks against their peers, and broadcast those rankings to them, we saw dramatic drops in the ability of some study subjects to solve problems," Montague said.

"The social feedback had a significant effect." For their study, Montague and colleagues pitted students from two universities with an average IQ of 126 against each other.

They were also told how they were performing in comparison to the others after answering each question.

It was found that most people performed worse when they were ranked against their peers, suggesting social situation itself affected how well they completed the IQ tests.

Women were affected by the situation more clearly than men. Three out of 13 women remained in the high-performing group while ten out of 13 fell into the low performing group. Subsequent MRI scans showed different areas of the brain associated with problem solving, emotion, and reward were activated when carrying out the tasks, the researchers said.

Senior study researcher Kenneth Kishida said: "Our study highlights the unexpected and dramatic consequences even subtle social signals in group settings may have on individual cognitive functioning."

"And, through neuroimaging, we were able to document the very strong neural responses that those social cues can elicit. We don't know how much these effects are present in real-world settings."

"But given the potentially harmful effects of the social status assignments and the correlation with specific neural signals, future research should be devoted to what, exactly, society is selecting for in competitive learning and workplace environments."

"By placing an emphasis on competition, for example, are we missing a large segment of the talent pool?" he asked.

Co-author Steven Quartz, professor of philosophy in the Social Cognitive Neuroscience Laboratory, said: "This study tells us the idea that IQ is something we can reliably measure in isolation without considering how it interacts with social context is essentially flawed."

"Furthermore, this suggests that the idea of a division between social and cognitive processing in the brain is really pretty artificial. The two deeply interact with each other."

Sumber:  Daily Telegraph.




Ernie Humphrey (Vice President, Proformative) said:  (Feb 10, 2012)
Every professional has experience in attending meetings that offered little to no return on investment (ROI) for their valuable time. I have often wondered if some of the meetings I have attended in the past have actually lowered my IQ. A recent study by the Virginia Tech Carilion Research Institute has actually shown that meetings can lower the IQ of meeting attendees. The compelling survey results have inspired me to put together a list of meeting best practices. I am hoping that others will weigh in with their thoughts and that we can collaborate to put together a useful reference tool, and if nothing else, maybe somthing to look at for inspiration before you call your next meeting
In terms of meeting best practices I would offer the following:
  • Have an Agenda – an unstructured meeting creates an inherent barrier to productivity
  • Invite only those who need to attend- make sure that you have a reason for inviting each meeting attendee
  • Communicate to those you are inviting why they are invited- attendees need to have an incentive to listen and engage in the meeting
  • Control you meeting- do not let your meeting get too far off topic or let an attendee take over your meeting
  • Demand attention- if the meeting is an in-person gathering then do not allow any type of smart phones, iPads, etc. If you someone sneaks one in then take it or remove them from the meeting. If it is a remote meeting and you are sharing a presentation see if you can use a tool that will monitor if they are viewing your screen (applications such as GoToMeeting offer this functionality.)
  • Create specific action items from the meeting- define specific action items that result from the meeting. This clearly communicates the output from the meeting and why you called the meeting
  • Manage your meeting reputation- following the best practices above your colleagues will know that when you call a meeting you mean business and it will be a productive use of their time. They may even enjoy your meeting and they will make your meetings more productive. You should also elicit feedback from your meetings to show that you care about the attendees’ time and want to improve as a meeting facilitator.

This is not a short list, but think back to an unproductive meeting you have attended in the past, if the meeting leader had just adhered to a few of the aforementioned best practices how much more productive would that meeting have been for you?

I look forward to input from the community so we can create a useful tool to mitigate the risk of unproductive meetings and the lowering the IQs of meeting attendees.
Baca selanjutnya ...

Jumaat, Mac 23, 2012

Hari Keluarga Usraty 2012


AlhamduliLah, Allah telah perkenan apa yang telah dirancang bagi menjayakan Hari Usraty kali kedua pada 9 hingga 11 Mac lepas yang melibatkan hampir 30 orang. Program yang bermula dengan berkumpul di Jetty Water Front Lumut pada pukul 3.00 petang telah berjalan seperti dirancang. 

Aktiviti Hari Usraty telah berakhir pada 11 Mac, pada jam 1 tengahari. Program tersebut telah dianjurkan dengan jayanya. Apa yang menarik dalam penganjuran pada kali ini adalah penggunaan teknologi medium social Facebook dalam berkomunikasi, berbincang dalam membuat perancangan dan penyelarasan program berkenaan. 

Di samping itu, Teman merasakan program kali ini mempunyai impak yang besar dan amat signifikan kerana teman dapat: 

1. Mengeratkan silaturahim antara keluarga. 
2. Mengenali hati budi setiap ahli keluarga dari yang muda sampai yang veteran. 
3. Mengenali tahap ketahanan emosi, mental dan fizikal setiap ahli keluarga. 
4. Menanam rasa tanggungjawab terhadap amanah yang telah diberikan dalam menjayakan program walaupun melalui Facebook. 



Di antara program yang berjaya dilaksanakan seperti yang dirancang adalah

9 hb
3.00 pm berada di Jetty Water Front Lumut
4.30 pm sampai chalet Pangkor Village dan bebas
7.30 pm solat maghrib jama' isyak berjamaah di pantai
8.00 pm makan malam, perbincangan ringkas dan bebas

10 hb
6.00 am solat subuh berjamaah, tazkirah famili dan joging
8.00 am sarapan
9.00 am sukaneka, frisbe, mandi laut dan bebas
12.30 pm makan
1.30 pm solat jama' berjamaah rehat
2.30 pm pusing pulau (naik bot laju), acara water confidence dan snokerling
6.00 pm mandi laut
7.30 pm solat maghrib jama' isyak berjamaah di pantai dan
8.00 pm makan malam (BBQ), sambil pertunjukan bakat orang istimewa dan bebas

11 hb
6.00 am solat subuh berjamaah, tazkirah famili dan joging
8.00 am sarapan
9.00 am pusing pulau (jalan darat)
12.30 pm makan dan balik

Semoga bertemu lagi di lain program Usraty..
Baca selanjutnya ...

Khamis, Mac 01, 2012

Tracer Study Bersama Think Tank IPGM

Pada 1Mac 2012, teman berpeluang bersama-sama pegawai-pegawai yang bertanggungjawab dalam merangka perancangan pelan-pelan  strategi Kementerian Pelajaran. Berbual, berkolaborasi dengan orang-orang yang berpemikiran strategis amat menguntungkan. Selain dapat belajar dari pengalaman mereka, dalam masa yang sama dapat melatih kita supaya berfikir secara analitik dan kritis serta meramal masa depan. Pendedahan teman terhadap mesyuarat-mesyuarat seumpama ini, dapat menambah pengalaman serta pengetahuan dalam membuat dasar dan polisi kerajaan. Salah satu agenda dalam mesyuarat adalah pelaksanaan tracer study terhadap graduan-graduan. Dapatan yang paling mengejutkan adalah, kenapa ada dalam kalangan bekas pelajar mahu berhenti menjadi guru?
Baca selanjutnya ...